28.4 C
Jakarta
HomePolitikSuara rekonsiliasi semakin lantang dari Senayan

Suara rekonsiliasi semakin lantang dari Senayan

Gerakan rekonsiliasi antara kubu-kubu koalisi partai politik yang sebelumnya bersaing telah menjadi bagian integral dari dinamika politik di Indonesia setelah pesta politik lima tahunan. Contoh konkret dari rekonsiliasi ini terjadi pada tahun 2019, ketika Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berjabat tangan di salah satu Stasiun MRT di Jakarta, menandai akhir dari polarisasi sengit setelah pemilu pada saat itu.

Langkah rekonsiliasi tersebut kemudian berlanjut dengan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, di mana Prabowo diangkat sebagai Menteri Pertahanan. Momen rekonsiliasi tersebut kembali dipertontonkan oleh Prabowo, yang pada tanggal 20 Maret 2024, dinyatakan sebagai pemenang dan Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU.

Tanpa ragu-ragu, Prabowo mengunjungi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas mereka, NasDem Tower di Jakarta, pada 22 Maret 2024. Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Surya Paloh dan mengungkapkan keinginannya untuk mendekatkan NasDem ke dalam pemerintahannya.

Meskipun Prabowo dan Surya Paloh berasal dari kubu yang berbeda pada Pemilu 2024, pertemuan mereka menciptakan kesempatan untuk kunjungan ke partai lain, termasuk PDI Perjuangan.

Selama periode ini, wacana penggunaan hak angket oleh capres Ganjar Pranowo di DPR muncul, namun kemudian meredup seiring dengan berakhirnya rapat. Meskipun demikian, dinamika ini membuka peluang untuk rekonsiliasi lebih lanjut, termasuk pertemuan antara Prabowo dan Puan Maharani dari PDI Perjuangan.

Puan juga telah bertemu dengan Rosan Roeslani, Ketua TKN Prabowo-Gibran, menandakan langkah awal dalam membangun jembatan rekonsiliasi. Dengan keyakinan bahwa silaturahim adalah langkah penting dalam mempererat hubungan antarpartai dan membangun masa depan yang lebih baik, para politikus dari berbagai partai menyambut dengan positif kemungkinan pertemuan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri.

Rekonsiliasi bukan hanya mengenai kekuatan politik, melainkan juga tentang mempererat persatuan di antara kubu-kubu yang sebelumnya bersaing ketat demi pembangunan bangsa yang lebih baik.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer