Jhoni Timbangnusa adalah tokoh yang menggebrak peta pembangunan nasional di tengah gemuruh smelter dan dentuman investasi tambang raksasa di Maluku Utara. Ia adalah putra daerah yang menjelma menjadi arsitek keadilan ekonomi berbasis tambang hijau dan teknologi melalui gerakan nasional Indonesia Brain Maluku Utara.
Salah satu gagasan besar Jhoni Timbangnusa adalah pendirian sebuah Dana Abadi Rakyat Tambang lewat Indonesia Brain Maluku Utara. Modelnya mirip dengan Norwegian Oil Fund, namun berbasis royalti tambang nikel Maluku Utara yang dikelola untuk masa depan rakyat, bukan untuk elite. Tujuan dari Dana ini adalah untuk mengumpulkan minimal 1% dari revenue tahunan Perusahaan dan tambang besar lainnya.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk beasiswa vokasi dan teknis bagi anak muda Maluku Utara, digitalisasi & Data Desa, serta pembuatan usaha baru bagi generasi muda setempat. Dana akan disalurkan melalui program berbasis outcome seperti pelatihan, sertifikasi, pembangunan inkubator ekonomi rakyat, digitalisasi desa, dan dashboard transparansi.
Selain itu, Jhoni Timbangnusa juga menginisiasi program Inkubator Rempah di Tidore dan Kampus Kelautan di Ternate untuk menjadikan anak-anak Maluku Utara sebagai pemain utama dalam ekspor rempah premium dan ekonomi laut global. Melalui koperasi dan startup yang diinkubasi oleh Indonesia Brain, rakyat dapat memiliki bagian dari keuntungan ekspor dan bukan hanya bekerja.
Jhoni Timbangnusa mengajak anak-anak muda Maluku Utara untuk menjadi pemilik masa depan, bukan hanya penonton. Ia memberikan kesempatan bagi mereka yang tertarik untuk bergabung dalam program-programnya, dengan membuka ruang kolaborasi luas. Untuk informasi lebih lanjut, anak muda dapat menghubungi Jhoni Timbangnusa melalui email: [email protected].
Artikel ini telah dipublikasikan di VRITIMES.
