Proyek tanggul laut Giant Sea Wall Pantura di Pantai Utara Jawa tidak lagi hanya menjadi wacana belaka, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah memastikan bahwa proyek ini akan segera diwujudkan setelah hampir tiga dekade berada dalam tahap perencanaan. Keberadaan tanggul laut sangat penting bagi masyarakat pesisir utara Pulau Jawa yang sering kali terkena banjir rob, penurunan tanah, dan kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim. Proyek ini akan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik dengan perkiraan biaya USD 80 miliar dan estimasi waktu pengerjaan 15-20 tahun.
Meskipun proyek ini membutuhkan waktu yang cukup lama, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan segera melaksanakannya tanpa menunda-nunda. Proyek tanggul laut di Pantura diharapkan dapat melindungi pemukiman, pelabuhan, kawasan industri, serta sentra logistik nasional dari potensi kerusakan ekonomi akibat banjir rob. Prioritas pengerjaan akan diberikan kepada wilayah yang paling terdampak seperti Jakarta dan Semarang, dan pemerintah juga membuka kesempatan bagi perusahaan asing yang ingin berpartisipasi.
Presiden Prabowo juga berencana untuk membentuk badan otorita khusus guna memastikan proyek berjalan lancar dan terkoordinasi, sehingga masyarakat pesisir tidak lagi menjadi korban siklus banjir rob. Dengan hadirnya proyek Giant Sea Wall Pantura ini, diharapkan wilayah pesisir utara Pulau Jawa dapat terlindungi dari risiko banjir rob dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Selesainya proyek ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar serta memperkuat infrastruktur perlindungan masyarakat di Pantura.