27.6 C
Jakarta
HomeKesehatanFellowship TBC: Kemenkes Berupaya Atasi Kekurangan Dokter Paru untuk TBC 2030

Fellowship TBC: Kemenkes Berupaya Atasi Kekurangan Dokter Paru untuk TBC 2030

Masih menjadi tantangan besar bagi dunia, termasuk Indonesia, penyebaran Tuberkulosis (TBC) yang secara tragis merenggut jutaan nyawa setiap tahunnya, terutama di kalangan usia produktif. Dampak tidak hanya pada kesehatan masyarakat, tetapi juga menimbulkan beban ekonomi yang signifikan bagi negara. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan program fellowship TBC dan infeksi mikobakterium lainnya. Langkah strategis ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis paru, yang menjadi hambatan utama dalam pemerataan layanan TB di seluruh Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia hanya memiliki sekitar 360 dokter spesialis paru, jumlah yang jelas tidak mencukupi untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang memiliki 514 kabupaten/kota. Ketimpangan akses layanan TBC akan terus terjadi jika tidak ada percepatan penambahan tenaga ahli, terutama di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, dengan program fellowship ini, diharapkan semua kabupaten/kota di Indonesia bisa memiliki dokter spesialis paru untuk penanganan TBC.

Program fellowship TBC telah dimulai di tiga kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan, menghasilkan sekitar 10-11 lulusan setiap semester. Meskipun jumlahnya masih terbatas, program ini dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam menjawab tantangan pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya lintas sektor, melibatkan dunia pendidikan, praktisi kesehatan, serta dukungan dari masyarakat dan LSM, dalam menanggulangi masalah TBC secara bersama-sama.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer