Varian JN.1, yang saat ini mendominasi banyak wilayah dunia, berasal dari varian Omicron BA.2.86 yang pertama kali diidentifikasi pada Agustus 2023. Pada Desember 2023, JN.1 ditetapkan sebagai variant of interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena memiliki sekitar 30 mutasi yang berpotensi membuat virus lebih sulit diatasi oleh sistem imun tubuh.
Menurut Universitas Johns Hopkins, lembaga global yang terpercaya dalam pemantauan COVID-19, varian JN.1 telah mengalami mutasi tambahan yang membuatnya lebih mudah menular dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Saat ini, JN.1 menjadi varian SARS-CoV-2 yang paling umum ditemui di dunia, terutama di kawasan Pasifik Barat (93,9%), Asia Tenggara (85,7%), Eropa (94,7%), dan Amerika (93,2%) seperti yang dilaporkan oleh WHO dalam data epidemiologi terbarunya.

Source link