29 C
Jakarta
HomeKesehatanPerawatan Gigi Sensitif yang Tepat: Dampak pada Psikologis

Perawatan Gigi Sensitif yang Tepat: Dampak pada Psikologis

Kondisi gigi sensitif seringkali dianggap sebagai masalah sepele, namun dampaknya terhadap kualitas hidup sebenarnya tidak bisa diabaikan. Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadan, isu ini kembali mendapat perhatian serius. Data global menunjukkan bahwa satu dari tiga orang dewasa mengalami masalah gigi sensitif, yang sering kali dianggap sebagai bagian dari proses penuaan alami tanpa menyadari bahwa kondisi ini sebenarnya bisa menjadi indikasi lemahnya enamel dan terbukanya dentin gigi.

Jika tidak ditangani dengan baik, sensitivitas gigi dapat semakin menjadi masalah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan dan minum, yang tentu menjadi tantangan tersendiri di bulan Ramadan. Menurut General Manager Haleon Indonesia, Dhanica Mae Dumo-Tiu, kesehatan gigi yang baik sangat berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan seseorang. Gigi sensitif bukan sekadar masalah rasa tidak nyaman saat makan, tetapi juga dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Studi terbaru yang dilakukan oleh Haleon bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dan IQVIA menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang yang mengalami gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup. Mayoritas responden merasa tidak nyaman saat makan dan minum, serta mengalami kecemasan akan rasa sakit yang muncul, sehingga banyak yang menghindari makanan tertentu atau bahkan menarik diri dari kegiatan sosial. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan gigi dan akses terhadap solusi yang tepat untuk menjalani hidup dengan nyaman dan percaya diri.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer