Pada malam Hari Selasa, sejumlah grup WhatsApp dikagetkan dengan foto-foto pertemuan antara calon paket pimpinan DPD RI, seperti Sultan Baktiar Najamudin, GKR Hemas, Tamsil Linrung, dan Yorrys Raweyai dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Ini terjadi seminggu sebelum pemilihan paket pimpinan DPD RI, di mana mereka akan berkompetisi dengan paket pimpinan lainnya. Meskipun foto-foto dan pembicaraan tentang restu Prabowo kepada calon paket pimpinan telah beredar di beberapa grup WA, hingga pagi hari Rabu, tidak ada media massa yang melaporkan pertemuan tersebut secara resmi. Pertanyaannya, mengapa berita itu hanya tersebar di media sosial dan tidak di media massa? Apakah Prabowo benar-benar memberikan restu kepada mereka?
Menariknya, ada dua sisi yang berbeda dalam penanggapan terhadap pertemuan tersebut. Beberapa orang memandang dengan skeptis, sementara yang lain memilih untuk tidak ambil pusing. Apakah pertemuan ini memang penting untuk diketahui publik secara luas? Sebuah analisis kritis diperlukan untuk memahami seluk-beluk dari pertemuan tersebut. Tidak sepantasnya meremehkan niat baik Prabowo untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, sementara penugasan DPD RI adalah melakukan check and balances terhadap produk hukum dan kebijakan.
Sebagai anggota DPD RI, fokus utama haruslah pada tanggung jawabnya untuk mengawal kepentingan masyarakat daerah. Menghadapi tantangan masa depan yang semakin berat, Indonesia membutuhkan solidaritas dan kerjasama semua pihak tanpa terkecuali. Semangat keadilan sosial dan ekonomi harus dijunjung tinggi, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang harus menjadi dasar hukum tertinggi dalam setiap keputusan legislatif. Itulah tekad bersama yang diperlukan untuk memperkokoh kedaulatan negara demi masa depan yang lebih baik.