32.4 C
Jakarta
HomeOpiniMengungkap Pemikiran Ekonomi Islam Inovatif

Mengungkap Pemikiran Ekonomi Islam Inovatif

Al-Maqrizi, Pemikir Ekonomi Islam yang Mendahului Zamannya

Senin, 2 Desember 2024 – 09:05 WIB

Merujuk pada bacaan penulis terhadap buku Karim (2016) tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, maka ditemukan salah satu tokoh yaitu Al-Maqrizi yang menurut penulis memiliki pemikiran yang sangat menarik untuk dibahas dan masih relevan untuk saat ini.

Al-Maqrizi, seorang sejarawan dan pemikir ekonomi Islam abad pertengahan, dikenal sebagai tokoh yang gagasannya melampaui zamannya. Nama lengkapnya adalah Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir Al-Husaini, lahir di Kairo pada tahun 766 H (1364-1365 M). Berkat perjalanannya menimba ilmu dari banyak ulama, termasuk Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi berkembang menjadi cendekiawan yang memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, terutama ekonomi dan sejarah.

Al-Maqrizi memulai kariernya sebagai pegawai di pemerintahan Dinasti Mamluk, menjabat sebagai muhtasib di Kairo dan pelaksana administrasi wakaf di Damaskus. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang dinamika pasar, perdagangan, dan peredaran uang. Selain itu, ia dikenal produktif menulis lebih dari seratus karya, termasuk buku monumental “Ighatsah Al-Ummah bi Kasyf Al-Ghummah” yang membahas krisis ekonomi dan inflasi.

Dalam karyanya, Al-Maqrizi mendalami konsep uang dan analisis inflasi. Ia menyoroti dampak buruk pencetakan mata uang berkualitas rendah yang menyebabkan inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat, serta mengkritik kebijakan moneter yang merusak stabilitas ekonomi Mesir.

Pemikiran Al-Maqrizi memiliki relevansi dengan ekonomi modern, sebagai fondasi pemahaman yang mendalam tentang inflasi dan kesalahan manusia dalam kebijakan ekonomi. Kontribusi dan warisannya telah menjadi inspirasi dalam kajian ekonomi Islam maupun global. Al-Maqrizi adalah bukti bahwa intelektual Muslim abad pertengahan mampu memberikan kontribusi signifikan yang relevan dengan tantangan ekonomi masa kini. Pemikirannya layak menjadi referensi untuk solusi masalah ekonomi yang kompleks.

Berita Terbaru

Berita Populer