Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi lulusan sekolah menengah atas untuk bergabung sebagai intelijen negara. STIN berkomitmen untuk melahirkan agen rahasia profesional yang siap direkrut menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengamankan dan mempertahankan negara. Dengan jumlah peminat yang tinggi namun penerimaan yang terbatas, calon mahasiswa STIN perlu bersaing ketat dalam menjalani proses seleksi, ujian, fisik, dan mental yang ketat.
Dalam tahun 2025 ini, calon peserta STIN harus mempersiapkan diri dengan matang untuk memenuhi persyaratan seleksi penerimaan. Tahapan seleksi STIN melibatkan sejumlah proses mulai dari seleksi administrasi, tes kompetensi dasar (TKD), tes kebugaran yang disesuaikan dengan kriteria laki-laki dan perempuan, tes psikotes, wawancara, hingga pemeriksaan kesehatan. Setiap tahapan memiliki kriteria dan standar yang harus dipenuhi oleh para calon taruna/taruni.
Bagi calon peserta yang lolos seleksi administrasi, mereka akan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) yang mencakup materi Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Selanjutnya, peserta akan mengikuti tes kebugaran yang meliputi tes fisik berdasarkan standar minimal yang ditentukan. Tes psikotes juga dilakukan untuk menilai stabilitas mental, kecerdasan emosional, dan kesiapan psikologis peserta.
Setelah melewati serangkaian tes, peserta yang lolos akan mengikuti wawancara mendalam terkait komitmen, motivasi, dan integritas mereka dalam bergabung dengan STIN. Bagian paling krusial dalam seleksi STIN adalah pemeriksaan kesehatan yang akan menentukan kelulusan peserta. Melalui semua tahapan seleksi ini, STIN bertujuan untuk merekrut para taruna/taruni yang siap mengabdi dan melindungi keamanan serta pertahanan negara.
