Menjelajahi pergeseran dinamis dalam pasar cryptocurrency menjelang Anggaran India 2025. Dari volatilitas Bitcoin hingga desakan untuk regulasi progresif, temukan tren global, tantangan utama, dan harapan yang mendorong masa depan sektor kripto. Dengan pengumuman Anggaran India 2025 yang semakin dekat, sektor cryptocurrency dipenuhi dengan antisipasi. Kenaikan harga Bitcoin dan sikap mendukung Presiden Donald Trump terhadap aset digital telah menetapkan panggung untuk perkembangan potensial yang luar biasa. Namun, keadaan volatil pasar kripto global dan ketidakpastian seputar regulasi membuat gambaran yang campuran.
Optimisme di Komunitas Crypto India
Pemimpin industri yang menonjol menyerukan reformasi progresif dalam Anggaran Persatuan yang akan datang. Nikhil Sethi, Pendiri dan MD Zuvomo, menyoroti kebutuhan mendesak terhadap kerangka regulasi yang sejalan dengan standar global. Dia menekankan bahwa ketidakjelasan dalam kepatuhan dan kebijakan pajak yang merugikan, seperti pajak 30% pada pendapatan kripto dan mekanisme TDS 1%, telah mencegah inovasi dan mendorong bakat ke luar negeri. “Desentralisasi tidak bisa dilarang, hanya diatur,” katanya, mendesak India untuk mengikuti jejak negara-negara seperti AS, Singapura, dan Korea Selatan yang telah merangkul kebijakan yang ramah terhadap crypto. Demikian pula, Raj Karkara menganjurkan pengakuan kripto sebagai kelas aset formal dengan klasifikasi yang jelas. Dia percaya bahwa kejelasan regulasi tidak hanya akan melindungi investor tetapi juga memberikan dasar yang stabil bagi industri untuk berkembang.
Tren Crypto Global: Tantangan dan Peluang
Secara global, pasar kripto telah mengalami turbulensi, dengan Bitcoin dan altcoin utama mengalami penurunan tajam. Bitcoin, yang baru-baru ini mendekati titik tertinggi sepanjang masa $109,114, turun 5,1% dalam 24 jam terakhir untuk diperdagangkan sedikit di atas $99,000. Namun, hingga tulisan ini pada 28 Januari 2025, harga BTC telah kembali naik di atas $100,000. Penurunan ini bersamaan dengan penjualan pasar yang lebih luas diakibatkan oleh beberapa faktor:
Inovasi AI DeepSeek dan Dampaknya
Startup China, DeepSeek, mengumumkan pengembangan model AI yang kompetitif dengan biaya hanya sebagian dari biaya tradisional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dominasi AS dalam AI dan menyebabkan penjualan saham teknologi, yang berdampak pada cryptocurrencies. Nasdaq turun 3%, dengan penambang Bitcoin seperti Core Scientific dan Terawulf mengalami kerugian lebih dari 29%.
Perintah Eksekutif Trump dan Reaksi Pasar
Perintah eksekutif terbaru Presiden Donald Trump, termasuk pembentukan “Kelompok Kerja Presiden tentang Pasar Aset Digital,” bertujuan untuk menetapkan regulasi federal untuk aset digital. Langkah ini meningkatkan kepercayaan investor, dengan dana kripto global menarik arus masuk bersih sebesar $1,9 miliar minggu lalu, seperti dilaporkan oleh CoinShares. Namun, ketiadaan secara langsung menyebutkan Bitcoin dalam perintahannya telah menimbulkan keraguan tentang komitmennya untuk membentuk cadangan Bitcoin.
Sensitivitas Pasar terhadap Kekuatan Makroekonomi
Pergeseran cepat pasar kripto ke wilayah bearish menyoroti sensitivitasnya terhadap perubahan makroekonomi. Dengan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang akan datang, ketidakpastian investor semakin dalam, menyebabkan penurunan 5,2% dalam kapitalisasi pasar kripto total, saat ini berada di $3,42 triliun.
Peran Pemimpin Industri dan Investasi Institusional
MicroStrategy, pemain kunci dalam investasi Bitcoin institusional, terus menerapkan strategi akumulasi agresif. Perusahaan baru-baru ini mengakuisisi 10,107 BTC, membawa total kepemilikannya menjadi 471,107 BTC. Langkah ini menegaskan peran penting pemain institusional dalam membentuk pasar kripto. Sementara itu, altcoin seperti Ethereum, XRP, Solana, dan Cardano mencerminkan kerugian Bitcoin, dengan penurunan berkisar dari 7% hingga 11%. Memecoins seperti $TRUMP juga menghadapi volatilitas, menimbulkan pertanyaan etis tentang manipulasi pasar.
Masa Depan: Harapan dari Anggaran 2025
Komunitas kripto India berharap bahwa Anggaran 2025 akan membawa reformasi untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan. Kebijakan penyederhanaan pajak, pedoman regulasi yang jelas, dan pengakuan kripto sebagai kelas aset formal termasuk dalam tuntutan utama. Langkah-langkah tersebut tidak hanya akan melindungi kepentingan konsumen tetapi juga menarik investasi institusional dan membangun lingkungan yang kondusif bagi startup. Saat tren global mengungkapkan peluang dan kerentanan pasar kripto, India memiliki kesempatan untuk menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam revolusi aset digital. Dengan menyelaraskan kebijakannya dengan standar internasional, negara ini dapat membuka potensi penuh teknologi yang transformatif ini.
Secara keseluruhan, sementara pasar kripto tetap volatil, antisipasi seputar Anggaran 2025 menawarkan sekilas optimisme untuk masa depan. Hari-hari mendatang akan mengungkap apakah India dapat memenuhi harapan dan menetapkan preseden untuk regulasi kripto yang progresif.