30.5 C
Jakarta
HomeKesehatan"Penemuan Fenomenal: Sunset Anxiety dan Wawasan Baru"

“Penemuan Fenomenal: Sunset Anxiety dan Wawasan Baru”

Momen matahari terbenam sering dinantikan oleh sebagian orang sebagai pemandangan yang indah dan menenangkan. Namun, bagi sebagian lainnya, terbenamnya matahari justru membuat mereka merasa cemas. Data dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 20 persen orang dewasa di Amerika mengalami gangguan kecemasan, dan sebagian dari mereka mengalami ketidaknyamanan saat matahari terbenam.

Meskipun tidak termasuk dalam diagnosis medis resmi atau DSM-5, fenomena yang disebut “sunset anxiety” diakui oleh beberapa pakar kesehatan mental sebagai sesuatu yang nyata. Gejala yang muncul tidak hanya sebatas kecemasan, namun juga bisa berupa perasaan depresi, isolasi, dan keputusasaan yang meningkat saat malam tiba.

Menurut Andrea D. Guastello, seorang psikolog berlisensi di Departemen Psikiatri Universitas Florida, “sunset anxiety” bisa meliputi berbagai gejala kejiwaan yang intensitasnya meningkat saat matahari terbenam atau malam hari. Ketika kurangnya cahaya alami membuat seseorang kehilangan energi dan motivasi, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kekhawatiran, dan kegelisahan dalam melakukan tugas sehari-hari.

Jadi, kecemasan saat matahari terbenam merupakan kondisi di mana seseorang mulai merasa cemas saat matahari terbenam menjelang malam. Kondisi ini dijelaskan oleh Beena Persaud, seorang psikolog klinis di Cleveland Clinic Akron General di Akron, Ohio, bahwa kekurangan cahaya alami dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan menyebabkan rasa tidak nyaman, kekhawatiran, dan kegelisahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Berita Terbaru

Berita Populer