Liputan6.com, Jakarta – Migrain adalah sakit kepala yang sifatnya berdenyut dan berat. Migrain paling banyak terjadi di usia 20-30an tahun dengan puncaknya saat berusia 30 tahun seperti disampaikan dokter spesialis neurologi Andre dari RS Pondok Indah- Pondok Indah Jakarta.
“Semakin tambah usia angka kejadian makin menurun,” terang Andre.
Meski begitu anak juga bisa terkena migrain walau jumlahnya sangat sedikit. Biasanya karena faktor genetik lantaran salah satu orangtua memiliki riwayat migrain.
Andre juga menyampaikan bahwa migrain lebih banyak terjadi pada perempuan. Faktor perubahan hormon yang membuat wanita rentan alami sakit kepala ini.
Migrain Tidak Bisa Sembuh 100 Persen
Seseorang yang memiliki riwayat migrain tidak bisa sembuh sepenuhnya.
“Sampai saat ini migrain tidak bisa 100 persen dihilangkan atau disembuhkan,” kata Andre.
Meski tidak bisa disembuhkan kondisi sakit kepala ini bisa terkontrol. Ini artinya ada cara agar migrain tidak sering kambuh atau muncul seperti disampaikan Andre.
Pada orang yang sudah mengalami serangan migrain lebih dari 15 kali dalam sebulan itu artinya memerlukan pengobatan dari dokter. Bila secara teratur mengonsumsi obat yang diresepkan dokter itu sangat membantu untuk mencegah derajat sakitnya.
Lalu, untuk mencegah kekambuhan migrain pastikan mengetahui pencetusnya. Masing-masing individu, kata Andre, punya sensitivitas yang berbeda.
“Ada yang sensitif dengan cokelat lalu ada yang karena keramaian. Itu sangat individual tapi bisa terkontrol dengan baik dengan pengobatan dan memahami pencetus,” tutur Andre dalam media interview secara daring beberapa saat lalu.Tahun