Liputan6.com, Jakarta – Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, termasuk dalam hal makanan pendamping ASI (MPASI). Pisang, dengan rasa manisnya yang alami, seringkali dianggap sebagai camilan sehat dan mudah untuk diberikan kepada bayi.
Namun, Titis Prawitasari, SpA(K), selaku Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik IDAI mengungkap bahaya dari pemberian pisang untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan.
Pisang yang diberikan pada bayi di bawah 6 bulan dapat mengakibatkan benzoar atau massa makanan yang tidak dapat dicerna di saluran pencernaan.
“Jadi dia menutup saluran cerna. Jadi ada sumbatan gitu ya,” tutur Titis dalam acara Seminar Awam MPASI IDAI di Jakarta (22/6/2024).
Selain itu, pemberian pisang juga bisa mengakibatkan bayi tersedak karena ia belum mampu memproses tekstur yang terlalu kasar dan solid seperti pisang.Â
Titis juga memperhatikan bahwa tidak sedikit ibu yang memberikan pisang tersebut lewat kunyahan. Jadi sang ibu akan mengunyah pisang tersebut dengan maksud untuk menghaluskannya lalu diberikan ke bayi.
“Itu juga ada kemungkinan terjadi transfer infeksi dari si ibu kepada si bayi,” jelasnya. Mengingat pula bahwa bayi belum memiliki sistem ketahanan tubuh yang baik sehingga kemungkinan untuk terjadi infeksi akan lebih tinggi.
Oleh karena itu, Titis menyarankan agar bayi di bawah usia 6 bulan hanya diberikan asupan dalam bentuk cairan karena belum memiliki kemampuan yang baik dalam memproses makanan di dalam mulut. “Dia mampunya baru mengisap dan menelan. Belum bisa mengunyah.”