Pelantikan pasangan calon terpilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dijadwalkan pada tanggal 20 Oktober mendatang. Masih ada efek ekor jas pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan pada tanggal 27 November 2024, terutama di Jawa Tengah.
Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng, setelah PDI Perjuangan memenangi Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2019. Namun, pada Pemilu 2024 kursi PDI Perjuangan berkurang menjadi 33. Parpol lain yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. juga mengalami penurunan kursi.
Meski di kandang banteng, pasangan Ganjar-Mahfud kalah telak dengan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Pasangan Anies-Muhaimin yang diusung PKS, Partai NasDem, dan PKB di Jawa Tengah juga tidak mampu bersaing secara signifikan.
Dari beberapa parpol pengusung, hanya Partai Amanat Nasional (PAN) mengalami penurunan kursi, sementara parpol lain mengalami peningkatan kursi. PSI, sebagai parpol pendatang baru, berhasil meraih kursi untuk pertama kalinya.
Keberhasilan parpol dalam Pilpres 2024 tidak selalu berdampak pada keterpilihan parpol dalam pilkada serentak. Publik menunggu hasil pilkada di Jawa Tengah untuk melihat apakah masih ada efek ekor jas dari tokoh-tokoh yang tidak lagi berkuasa.
Di Jawa Tengah, PDI Perjuangan masih memiliki cukup kursi untuk mengusung pasangan calon sendiri pada Pilgub 2024. Syarat pengusungan pasangan calon sendiri di Jawa Tengah membutuhkan minimal 20% dari jumlah kursi DPRD atau 25% dari akumulasi suara sah Pemilu Anggota DPRD 2024.
Suasana politik di Jawa Tengah memanas menjelang pilkada, dengan sejumlah nama potensial mencuat dalam survei. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan pasangan calon pada tanggal 22 September 2024, dan publik menunggu untuk melihat seberapa besar efek Jokowi dan Prabowo dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 27 November 2024.