28.4 C
Jakarta
HomeKesehatanSarapan Pagi Itu Jam Berapa, Bolehkah Melewatkannya?

Sarapan Pagi Itu Jam Berapa, Bolehkah Melewatkannya?

Emily Cooper, direktur medis Cooper Center for Metabolism di Seattle, mengatakan kepada HuffPost, sarapan pagi, meskipun Anda tidak merasa lapar, dan meskipun tidak sepenuhnya sehat, sangatlah penting.

“Jika Anda tidak mendapat cukup makan di pagi hari, kadar ghrelin akan meningkat di kemudian hari,” jelasnya, Kamis. “Tubuh Anda sedang mencoba untuk mengganti semua hal yang Anda lewatkan.”

Bagi Cooper, tidak adanya sarapan menyebabkan keputusan diet yang putus asa di kemudian hari, serangkaian pilihan buruk yang dapat menyebabkan obesitas.

Beberapa orang yang melakukan intermitten fasting atau puasa intermiten umumnya melewatkan waktu sarapan. Penelitian seputar penerapan pola makan ini masih beragam.

Para pendukung puasa intermiten mengatakan, pola tersebut membantu seseorang mengurangi peradangan menurunkan berat badan dan mengatur bioma usus mereka sekaligus mengurangi risiko penyakit utama, termasuk diabetes.

Namun sebuah penelitian di bulan Maret menyatakan bahwa mereka yang membatasi makan hanya selama delapan jam setiap hari memiliki risiko 91% lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit jantung.

Cooper adalah salah satu profesional yang menentang puasa intermiten. Baginya hal itu tidak sesuai dengan metabolisme.

 

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer