Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin telah memastikan bahwa pemerintah akan terus mengawal langkah-langkah konsolidasi pembangunan di Provinsi Papua Selatan sebagai provinsi baru di tanah Papua. Hal ini disampaikannya dalam acara “Pencanangan Pembangunan dan Penandatanganan Prasasti Peletakan Batu Pertama Sentra Sarana dan Prasarana Pemerintahan Provinsi Papua Selatan” di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada hari Selasa.
Wapres menekankan bahwa kehadiran Provinsi Papua Selatan, yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini, akan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat dan wilayah serta mendekatkan pelayanan publik hingga ke masyarakat di pelosok perbatasan. Pemerintah telah menyiapkan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041 dengan tiga misi utama: Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
Dalam kerangka RIPPP ini, pemerintah akan terus mendorong Provinsi Papua Selatan sebagai sentra pangan nasional di timur Indonesia. Selain itu, potensi wisata daerah seperti wisata sejarah di Boven Digoel dan Festival Asmat juga akan terus digali untuk menjadikannya destinasi wisata berkelas dunia.
Wapres juga menyampaikan pesan-pesan untuk mengakselerasi pembangunan Provinsi Papua Selatan ke depan. Pertama, program dan langkah-langkah yang komprehensif perlu ditekankan, sambil menonjolkan potensi dan keunikan wilayah Provinsi Papua Selatan yang berada di perbatasan negara. Kedua, kawasan sentra pemerintahan Provinsi Papua Selatan harus menjadi poros penggerak percepatan pembangunan dan bukan hanya sebagai penopang fisik fungsi pemerintahan semata.
Kolaborasi, sinergi, dan kerja sama antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah juga perlu terus ditingkatkan untuk memastikan persiapan pembangunan berjalan lancar. Wapres menekankan pentingnya keterlibatan orang asli Papua dalam seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pembiayaan lintas sektor.
Semua upaya ini diharapkan dapat menjadikan pembangunan sentra sarana dan prasarana pemerintahan di Provinsi Papua Selatan sebagai “sebuah kota baru” yang menghargai simbol kearifan lokal di wilayah tersebut. Dengan demikian, pembangunan di Provinsi Papua Selatan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan, kedamaian, dan keadilan bagi masyarakat di timur Indonesia.