Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM RI, Cahyo R. Muzhar, menyatakan bahwa sebanyak 36 atlet asing telah dinaturalisasi antara tahun 2010 hingga 2024 untuk mendukung perkembangan olahraga di Indonesia. Hal ini diungkapkan Cahyo dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Atlet-atlet asing yang dinaturalisasi berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Nigeria, Kamerun, Amerika Serikat, Brasil, Kanada, Senegal, dan Nigeria. Mereka berasal dari berbagai cabang olahraga seperti sepak bola dan basket. Cahyo juga menjelaskan bahwa para atlet yang mengajukan naturalisasi harus melepaskan kewarganegaraan mereka sebelumnya, karena Indonesia tidak mengakui sistem dwi kewarganegaraan.
Menurut data Kementerian Hukum dan HAM, belum ada atlet yang kembali menjadi warga negara asal setelah mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Banyak dari atlet-atlet ini kemudian menjadi pelatih di cabang olahraga yang mereka geluti setelah pensiun dari karir aktif mereka.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga menambahkan bahwa setelah pensiun dari karir aktif, banyak atlet naturalisasi yang beralih profesi menjadi pelatih. Contohnya adalah Cristian Gonzales, yang kini menjadi asisten pelatih di beberapa klub Liga 1 setelah pensiun sebagai pemain.
Para atlet naturalisasi ini terus memberikan kontribusi positif dalam pengembangan olahraga di Indonesia, baik saat masih aktif maupun setelah mereka pensiun.