Kaum Milenial-Z di Kalimantan Timur (Kaltim) menginginkan sosok pemimpin daerah yang inovatif untuk menciptakan peluang kerja yang luas bagi pemuda. Chaidir Tamami, seorang tokoh pemuda dari Samarinda, menekankan pentingnya kepemimpinan yang responsif terhadap perubahan era, terutama dengan banyaknya pendatang dari luar daerah akibat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Chaidir menyarankan calon gubernur Kaltim harus peka terhadap perubahan, memanfaatkan teknologi, dan mengoptimalkan potensi daerah. Ia menekankan perlunya pemimpin yang supportif, inovatif, adaptif, dan apresiatif terhadap sumber daya manusia serta pengelolaan alam yang bijak.
Pilkada 2024 diharapkan menjadi tonggak lahirnya seorang gubernur yang mampu mengembangkan Kaltim sebagai penyangga yang kokoh untuk IKN. Oleh karena itu, peran pemuda perlu diberdayakan melalui pelatihan berbasis kompetensi kerja dan kewirausahaan, dengan tindak lanjut jangka panjang.
Komunitas pemuda Samarinda, yang diwakili oleh Andriardia, menyoroti isu pendidikan sebagai kunci utama serta kebutuhan lapangan pekerjaan yang memadai untuk lulusan perguruan tinggi. Mereka menekankan pentingnya memberi ruang pada anak muda untuk berkreativitas dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Para generasi muda Kaltim melihat pembangunan IKN sebagai kesempatan untuk transformasi ekonomi dan sosial yang inklusif. Mereka berharap gubernur dapat memastikan IKN membawa manfaat bagi masyarakat lokal serta meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya sebagai simbol kemajuan infrastruktur.
Dekatnya Pilkada membuat generasi muda Kaltim mengharapkan calon pemimpin yang berani memberikan kesempatan pada anak muda untuk berkembang, seperti melalui peningkatan porsi beasiswa, program peningkatan keahlian, dan jaminan lapangan kerja yang memadai. Mereka siap memilih pemimpin yang berani dan inovatif untuk masa depan Kaltim.