28.4 C
Jakarta
HomePolitikDelegasi Indonesia di UNESCO membahas status warisan budaya Jatiluwih

Delegasi Indonesia di UNESCO membahas status warisan budaya Jatiluwih

Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO Prof Ismunandar menyoroti status warisan budaya tak benda subak Jatiluwih. Saat berbicara dalam kegiatan konservasi mangrove di Kabupaten Badung, Bali, ia mencatat adanya potensi status UNESCO dari subak tersebut dicabut karena munculnya restoran dan kafe di tengah sawah.

Prof Ismunandar menegaskan pentingnya menjaga situs budaya tak benda seperti subak Jatiluwih, meskipun UNESCO telah memberikan label kepada situs tersebut. Proses pemeriksaan terus berjalan setiap 2 tahun sekali, dan masyarakat setempat diminta untuk ikut berperan dalam pemeliharaan situs tersebut.

Dalam kunjungannya ke subak Jatiluwih, Prof Ismunandar juga mengingatkan bahwa label UNESCO membawa dua sisi, yaitu membantu promosi namun juga menuntut kewajiban untuk memelihara. Perubahan kondisi persawahan, seperti munculnya restoran dan kafe di tengahnya, menjadi perhatian khusus bagi delegasi Indonesia.

Selain itu, Prof Ismunandar juga menyoroti peran UNESCO dalam menjaga perdamaian melalui kerja sama pendidikan dan kebudayaan. Subak Jatiluwih, sebagai bagian dari kebudayaan Bali, merupakan warisan turun temurun yang perlu dijaga dengan baik.

Dalam konteks ini, Prof Ismunandar menekankan pentingnya menjaga ekosistem hulu untuk kelimpahan air di hilir. Kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait diharapkan dapat terus memelihara dan mempromosikan warisan budaya tak benda seperti subak Jatiluwih.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer