Masyarakat Maluku berharap program-program pembangunan seperti Program Indonesia Pintar (PIP), rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K), listrik desa, dan perlindungan sosial dapat berlanjut di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hal ini disampaikan dalam acara Kantor Staf Presiden (KSP) Mendengar yang diadakan di Kota Ambon, Maluku.
Salah satu warga Ambon, Nepal Rumunin, mengungkapkan harapannya agar Program Indonesia Pintar dapat dilanjutkan karena telah membantu mengurangi beban keluarga dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi anak-anaknya. Ia merasa terbantu karena putranya dapat melanjutkan pendidikan tanpa beban finansial yang berat, serta nilai bantuan yang diterima telah naik dari sebelumnya.
Selain Program Indonesia Pintar, program P3K juga diharapkan dapat diteruskan di masa pemerintahan selanjutnya. Seorang guru P3K di Ambon, Fenesya, mengungkapkan bahwa kesejahteraan keluarganya meningkat setelah ia diangkat sebagai P3K, dimana sebelumnya ia hanya bekerja sebagai guru honorer dengan gaji rendah selama tujuh belas tahun.
Dampak positif dari program pembangunan juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar (3T) di Maluku, seperti program penyediaan listrik 24 jam di Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat. Kehadiran listrik 24 jam telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan kemudahan akses informasi melalui internet.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, menegaskan bahwa kebijakan pembangunan ke depan akan menjaga keberlanjutan program-program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Presiden Jokowi serius dalam memberikan perhatian terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku, seperti yang dibuktikan dengan banyaknya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan program prioritas nasional yang telah diselesaikan di wilayah tersebut.