Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap tindak kejahatan siber yang dapat menyebabkan kerugian finansial. Salah satu modus kejahatan siber yang sering digunakan adalah penipuan melalui email palsu yang menyesatkan korban dengan cara mengganti posisi atau menambah alfabet pada alamat email sehingga terlihat seperti aslinya.
Contohnya, pelaku bisa membuat email palsu yang menyerupai email perusahaan tertentu dengan mengubah beberapa huruf kecil menjadi huruf kapital atau menggunakan alfabet Cyrilic. Himawan menyarankan agar masyarakat berhati-hati terhadap email dari alamat yang tidak dikenal.
Baru-baru ini, Ditsiber Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat kejahatan siber yang menipu sebuah perusahaan real estate di Singapura hingga mengalami kerugian mencapai Rp32 miliar. Sindikat ini menggunakan email dan rekening palsu untuk menipu perusahaan tersebut.
Ada lima tersangka yang berhasil ditangkap, termasuk dua warga negara Nigeria dan tiga warga negara Indonesia. Mereka terlibat dalam penipuan bisnis email compromise (BEC) dan menggunakan perusahaan palsu untuk melakukan kejahatan tersebut.
Untuk mencegah kejahatan siber semacam ini, Himawan menyarankan masyarakat untuk selalu melakukan pengecekan silang dan tidak sembarangan mengklik link atau tautan dari orang yang tidak dikenal. Lebih baik konfirmasi transaksi melalui komunikasi lain dan segera laporkan jika terjadi hal mencurigakan kepada pihak berwenang.
Kejahatan siber modus serupa juga pernah diungkap Bareskrim Polri sebelumnya, termasuk dengan korban perusahaan di Korea Selatan. Upaya pencegahan dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk melawan tindak kejahatan siber yang semakin canggih dan merugikan.