Produsen vaksin COVID-19 AstraZeneca mengungkapkan dalam sebuah dokumen bahwa ada efek samping langka dari vaksin mereka. AstraZeneca mengkonfirmasi bahwa vaksin COVID-19 mereka dalam kasus yang langka dapat menyebabkan trombositopenia atau sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS).
TTS adalah penyakit yang mengakibatkan pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah. Meskipun kasusnya jarang terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan gejala yang serius.
Meskipun vaksin COVID-19 AstraZeneca digunakan di Indonesia, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), Profesor Hinky Hindra Irawan Satari, menyatakan bahwa tidak ada kasus TTS setelah vaksinasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada surveilans aktif dan pasif yang terus dilakukan oleh Komnas KIPI.
Surveilans aktif melibatkan Kemenkes RI dan BPOM RI, yang melakukan pemantauan terhadap berbagai gejala atau penyakit yang diduga terkait dengan vaksin COVID-19, termasuk TTS. Surveilans ini dilakukan di 14 rumah sakit di tujuh provinsi selama lebih dari satu tahun.
Setelah surveilans aktif selesai, Komnas KIPI masih melakukan surveilans pasif dan tidak ada laporan kasus TTS yang terkait dengan vaksin COVID-19 Astrazeneca. Ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman digunakan dan tidak menimbulkan risiko TTS di Indonesia.