Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Irfan Idris menyatakan pentingnya bagi para guru untuk memberikan peringatan kepada siswa tentang ancaman terorisme saat menggunakan media sosial (medsos). Menurutnya, siswa sering kali menjadi target bagi kelompok terorisme global dalam era globalisasi saat ini.
Ia menegaskan bahwa para guru harus waspada terhadap potensi terpaparnya mereka sendiri sebagai tenaga pengajar, pendidik, atau mentor, karena anak-anak dapat menjadi korban jika terpapar ideologi radikal. Irfan juga menekankan pentingnya membangun sikap toleransi dan inklusivitas dalam kalangan siswa yang terpapar.
Dalam acara pelatihan guru di SMA Negeri 3 Serang, Banten, Irfan Idris mengatakan bahwa Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei harus menjadi momentum bagi semua pihak terkait dalam dunia pendidikan untuk menguatkan strategi dalam melindungi generasi muda dari pengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Irfan juga meminta para guru untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap dunia maya, karena anak-anak saat ini selalu terhubung dengan internet dan media sosial. Dengan maraknya pengaruh negatif di dunia maya, seperti propaganda yang bisa memicu emosi generasi muda, guru perlu mengembangkan strategi baru untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian dan positif melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
BNPT terus mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama dalam upaya pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Pelatihan guru dalam program Sekolah Damai di Provinsi Banten merupakan bagian dari kolaborasi BNPT, Duta Damai Dunia Maya Provinsi Banten, dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk memperkuat kesadaran para pendidik dalam mencegah bahaya tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani, mengakui pentingnya pengetahuan yang utuh bagi para guru dalam melawan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di lingkungan sekolah dan keluarga. Dia menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan memberikan pemahaman tentang pengelolaan pendidikan.
Tabrani juga mengapresiasi BNPT atas pelatihan guru dalam program Sekolah Damai, yang dianggap sebagai momentum yang tepat dalam memperkuat kesadaran terhadap bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme seiring dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024.
Artikel ini ditulis oleh Agatha Olivia Victoria dan diedit oleh D.Dj. Kliwantoro, dan dilindungi hak cipta oleh ANTARA pada tahun 2024.
