Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi berharap agar Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang PKS untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan yang akan datang. Aboe menyatakan harapannya bahwa setelah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai NasDem, giliran PKS juga akan didatangi dan diajak bergabung.
Aboe menegaskan bahwa keputusan untuk bergabung atau tidak dalam lingkaran pemerintah akan ditentukan melalui rapat internal partai. Namun, PKS juga berharap rencana tersebut akan disambut baik oleh Prabowo sebagai pemimpin dari koalisi besar tersebut.
Aboe yakin bahwa keinginan PKS ini akan diterima dengan baik oleh Prabowo, karena hubungan antara Prabowo dan pengurus PKS terjalin baik. PKS selalu menjadi pendukung setia Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Meskipun tidak ada perwakilan dari Partai Gerindra yang hadir dalam acara halalbihalal dan Milad PKS ke-22, Aboe menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi pertanda bahwa hubungan antara Prabowo dan PKS retak. PKS berencana mengatur pertemuan silaturahmi dengan Prabowo dalam waktu dekat.
Sebelumnya, PKB dan NasDem telah menyatakan dukungan mereka terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. PKS saat ini masih berada di ambang pintu antara masuk ke dalam koalisi besar atau menjadi oposisi, setelah PKB dan NasDem menyatakan sikap mereka.
Situasi ini membuat PKS menjadi satu-satunya partai pendukung Anies-Muhaimin yang belum secara resmi masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang baru.