Pengamat politik Universitas Andalas Padang, Asrinaldi, mengatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih dapat membantu pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meskipun nantinya memutuskan untuk menjadi oposisi.
Menurut Asrinaldi, PDIP dapat membantu pemerintahan dengan cara menyeimbangkan kekuatan, meskipun berada di pihak oposisi. Saat ini, PDIP berada dalam posisi dilematis antara bergabung dengan koalisi besar atau tetap sebagai oposisi.
Jika PDIP memilih untuk masuk ke dalam koalisi besar, Asrinaldi menyatakan bahwa sistem pemerintahan tidak akan seimbang karena tidak akan ada pengontrol kinerja pemerintah. Di sisi lain, PDIP memiliki modal yang besar untuk menjadi oposisi yang efektif, mengingat partai ini meraih kemenangan dalam Pemilu 2024 dan memperoleh banyak kursi di parlemen.
Asrinaldi percaya bahwa akan ada pertemuan antara Prabowo dan Megawati untuk membahas agar PDIP tidak terlalu keras dalam menjadi oposisi, namun lebih fokus pada mengoreksi dan menyeimbangkan kinerja pemerintahan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto akan segera bertemu Megawati Soekarnoputri setelah memastikan kemenangan di Mahkamah Konstitusi. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya Prabowo untuk membangun rekonsiliasi besar guna mendukung jalannya pemerintahan ke depan.
Prabowo juga telah melakukan pendekatan dengan berbagai partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju untuk menjalankan program kerja yang telah disiapkan. Upaya rekonsiliasi ini dilakukan dalam rangka mempersatukan bangsa dan menciptakan kestabilan politik di masa depan.
