Air hujan di Jakarta ternyata mengandung partikel mikroplastik menurut hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, menemukan bahwa mikroplastik terdapat dalam semua sampel air hujan di ibu kota. Partikel tersebut terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia seperti serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, dan degradasi plastik di ruang terbuka.
Untuk melindungi kulit dari paparan mikroplastik, dermatolog Arini Astasari Widodo berbagi empat tips. Pertama, menjaga skin barrier dengan menggunakan sabun lembut tanpa SLS, pelembap dengan kandungan ceramide atau niacinamide, dan menghindari sabun antiseptik keras. Kedua, rutin membersihkan kulit setelah terpapar hujan atau debu kota. Ketiga, menggunakan pakaian pelindung dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan. Terakhir, penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung kebijakan pengelolaan limbah plastik guna mengatasi masalah hujan mikroplastik yang berasal dari polusi plastik yang terus meningkat di lingkungan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bisa membantu melindungi kulit dari paparan mikroplastik dan juga mendukung upaya untuk mengurangi dampak negatif lingkungan akibat polusi plastik.
