Isu pergantian Kapolri kembali menjadi sorotan setelah adanya gelombang unjuk rasa besar pada akhir Agustus 2025 yang berujung kericuhan. Meski demikian, baik Istana maupun DPR RI menegaskan bahwa belum ada Surat Presiden (Surpres) terkait pergantian kepala kepolisian negara Republik Indonesia yang diajukan hingga saat ini. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, turut membantah kabar yang menyebut Presiden Prabowo Subianto telah mengirimkan Surpres ke DPR. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyatakan bahwa pemerintah belum mengambil langkah resmi terkait pergantian Kapolri.
Meskipun terdapat wacana pergantian Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, menarik untuk mengulas perjalanan kepemimpinan Polri dari masa ke masa yang telah melahirkan 25 Kapolri. Jabatan Kapolri bukan hanya sebagai posisi strategis, tetapi juga sebagai simbol arah kebijakan, penegakan hukum, dan dinamika politik di setiap era. Dari generasi awal hingga saat ini, setiap Kapolri membawa gaya kepemimpinan, tantangan, dan warisan kebijakan yang berbeda.
Mengenal sosok-sosok Kapolri tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana Polri terus beradaptasi seiring perkembangan zaman. Daftar nama Kapolri dari zaman dahulu hingga kini antara lain Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Soekarno Djojonegoro, Soetjipto Danoekoesoemo, Soetjipto Joedodihardjo, Hoegeng Imam Santoso, Mohamad Hasan, Widodo Budidarmo, Awaluddin Djamin, Anton Soedjarwo, Mochammad Sanoesi, Kunarto, hingga Listyo Sigit Prabowo.
Sebuah analisis mendalam terhadap para Kapolri menjadi penting untuk memahami evolusi institusi Polri seiring berjalannya waktu. Sebagai bagian dari sejarah penegakan hukum Indonesia, kepemimpinan Kapolri memainkan peran yang vital dalam menjaga stabilitas keamanan serta menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Semoga dari pengetahuan tentang para Kapolri ini, kita dapat melihat bagaimana Polri terus berkembang dan menyesuaikan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.