Perayaan kebugaran fisik di Indonesia telah menjadi gagasan sejak tahun 1945, saat Presiden Soekarno menyuarakan pentingnya olahraga sebagai sarana untuk mempromosikan persatuan di tengah masyarakat yang beragam. Dalam upaya untuk mewujudkan ide tersebut, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibentuk pada Januari 1946 dengan Widodo Sastrodiningrat sebagai ketua. Indonesia berencana untuk berpartisipasi dalam Olimpiade di London pada tahun 1948, namun ditolak karena berbagai alasan penting yang meliputi status Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan PORI sebagai anggota resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sebagai tanggapan atas penolakan ini, diadakan konferensi darurat PORI pada Mei 1948 di Solo, di mana ide Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama Indonesia disepakati untuk diselenggarakan. Pada bulan September yang sama, PON I akhirnya diadakan di Solo dengan pembukaan resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Sriwedari, diikuti oleh sekitar 600 atlet dari sembilan cabang olahraga yang bersaing untuk memperebutkan 108 medali. Ide PON sebenarnya bukan hal baru, karena sebelumnya ISI pernah mengadakan ISI Sportweek pada tahun 1938.
