Dalam keterangan terbaru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan bahwa layanan kesehatan tetap tersedia bagi korban yang terdampak aksi unjuk rasa di berbagai lokasi. Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menekankan pentingnya keselamatan masyarakat dan tenaga kesehatan dalam penanganan situasi tersebut. Hingga Minggu pagi, sebanyak 469 orang telah menerima pelayanan kesehatan, termasuk rawat jalan, rawat inap, dan satu orang yang meninggal dunia.
Ani juga menyebut jenis keluhan kesehatan yang paling sering ditangani, seperti konjungtivitis, luka terbuka, sesak napas, serta berbagai trauma fisik lainnya. Pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut dirujuk ke berbagai rumah sakit dan puskesmas di lima wilayah Jakarta. Untuk memastikan penanganan yang cepat, Dinkes DKI Jakarta menurunkan ambulans dan tenaga kesehatan ke titik-titik strategis, seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, dan lainnya.
Ani juga menegaskan agar petugas kesehatan tetap memerhatikan keamanan diri dengan menggunakan alat pelindung diri, seperti helm dan kacamata pelindung. Hal ini sebagai bagian dari komitmen Dinkes DKI Jakarta untuk menjaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memastikan seluruh korban terdampak mendapatkan penanganan medis yang cepat, aman, dan tepat.