Bayi yang menangis terlalu lama berisiko mengalami penurunan kadar oksigen dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan aliran oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Dokter Asmoko Resta Permana, dari Siloam Heart Hospital, menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan bayi menangis terlalu lama karena hal tersebut dapat mengurangi pasokan oksigen ke otak.
Menurut dokter Asmoko, banyak masyarakat masih percaya mitos bahwa membiarkan bayi menangis dapat melatih jantung. Namun, sebenarnya tangisan bayi merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan seperti lapar, tidak nyaman, atau ingin digendong. Sebagai orangtua, penting untuk segera merespons tangisan bayi dan tidak membiarkannya terlalu lama menangis.
Asmoko juga menegaskan bahwa tangisan bayi bukanlah tanda kelemahan, melainkan cara bayi berkomunikasi dengan lingkungannya. Karena itu, edukasi kesehatan anak perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami cara yang tepat dalam merespons tangisan bayi. Oleh karena itu, merespons tangisan bayi dengan cepat dan tepat merupakan langkah penting dalam merawat si kecil.