Dalam situasi menegangkan, Syahpri dengan tenang menjelaskan prosedur yang diterapkan pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Pasien tersebut mengalami kehilangan kesadaran akibat hipoglikemi atau kadar gula darah yang rendah, serta tekanan darah yang tidak terkontrol. Setelah dilakukan pemeriksaan dan rontgen, ditemukan tanda-tanda TBC pada paru-paru pasien. Untuk memastikan diagnosis ini, penyelidikan dahak diperlukan namun keluarga pasien tergesa-gesa dan tidak sabar menunggu proses ini. Meskipun pria tersebut menganggap dahak hanya sebagai air liur yang bisa diambil sewaktu-waktu, Syahpri menjelaskan bahwa pemeriksaan harus dilakukan dengan menggunakan dahak untuk kepastian diagnosa. Pada akhir video, anak pasien bahkan mengancam dokter dengan kata-kata yang tidak pantas. Kesalahan ini disesalkan oleh Menteri Kesehatan dan dikecam keras oleh pihak berwenang.