Susu Etawa memiliki keunggulan dibandingkan susu sapi, karena memiliki ukuran globul lemak yang lebih kecil. Globul lemak ini lebih mudah dipecah dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal. Khasiat ini sangat bermanfaat bagi penderita masalah usus atau inflamasi pencernaan. Penelitian oleh Qausar Hamed ALKaisy dkk. (2023) menemukan bahwa protein susu kambing memiliki sifat anti-inflamasi dan imunomodulator, yang mampu mengatur produksi sitokin dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat susu Etawa sangat cocok untuk penderita iritasi usus, gastritis, atau gangguan pencernaan lainnya.
Susu Etawa juga dikenal kaya akan asam lemak essensial, dengan kandungan sekitar 35% asam lemak—lebih tinggi dari susu sapi yang hanya 17%. Asam lemak tertentu seperti asam kaprilat dan asam kaprat yang terdapat dalam susu kambing, memiliki sifat antimikroba. Studi juga menunjukkan bahwa asam lemak rantai sedang pada susu kambing dapat menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Selain itu, asam lemak ini juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang tentunya mendukung kesehatan jantung.
Selain itu, susu kambing juga dapat meningkatkan penyerapan mineral penting seperti zat besi dan tembaga, menurut studi yang dipublikasikan oleh Lopez‐Aliaga et al. (2003). Mekanisme ini sangat berguna bagi orang dengan gangguan pencernaan atau anemia defisiensi besi. Karena struktur susu Etawa yang lebih mudah dicerna, penyerapan mineral menjadi lebih efektif, sehingga membantu mencegah kekurangan zat gizi mikro.