Makanan ultra-proses memiliki hubungan dengan risiko kanker paru-paru yang sedang diteliti oleh para peneliti. Masih terdapat kontroversi dalam hal ini, namun banyak studi menunjukkan pentingnya membatasi konsumsi makanan ultra-proses. Scott Keatley, RD, pemilik Keatley Medical Nutrition Therapy, menyarankan untuk lebih fokus pada makanan yang kaya nutrisi untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-proses. Menurutnya, makanan ini dapat menyebabkan masalah ketika menggantikan nutrisi penting seperti serat, protein, dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel dan mengatur peradangan.
Keri Gans, R.D.N., penulis The Small Change Diet, merekomendasikan untuk memulai dengan memberi perhatian pada makanan sehat seperti sayuran, buah, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan protein rendah lemak. Dengan memprioritaskan makanan-makanan sehat ini, secara otomatis akan mengurangi pilihan makanan ultra-proses dalam pola makan sehari-hari. Gans juga menyarankan untuk menyimpan bahan-bahan sehat dan tidak diproses berlebihan di dapur, seperti tomat kalengan, kacang-kacangan, oat, sayuran beku, dan beras merah. Hal ini akan memudahkan dalam menyiapkan makanan sehat dan seimbang tanpa harus mengandalkan makanan siap saji yang mengandung bahan tambahan yang tidak sehat.