Home Kesehatan 4 Perubahan Fisik dan Emosional Menstruasi

4 Perubahan Fisik dan Emosional Menstruasi

0

Fase luteal sering menjadi masa yang paling menantang secara emosional bagi wanita, terutama jika kehamilan tidak terjadi. Setelah terjadi ovulasi, hormon progesteron meningkat sementara estrogen mulai menurun perlahan. Apabila pembuahan tidak terjadi, kadar kedua hormon ini akan turun tajam menjelang menstruasi berikutnya. Perubahan hormon ini dapat memicu munculnya gejala PMS, seperti nyeri payudara, kembung, sakit kepala, dan perubahan suasana hati yang tajam. Beberapa wanita bahkan mungkin mengalami PMDD (premenstrual dysphoric disorder) yang gejalanya lebih parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebuah penelitian mencatat bahwa hingga 95 persen wanita usia reproduktif mengalami gejala PMS, meskipun tingkat keparahannya bervariasi. Mengurangi konsumsi kafein, melakukan olahraga ringan, serta menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam bisa membantu mengatasi gejala yang muncul selama fase ini. Penting untuk mengenali pola gejala yang muncul agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat di masa siklus menstruasi berikutnya.

Source link

Exit mobile version