Orangtua perlu waspada terhadap game online, khususnya Roblox, yang memiliki potensi kecanduan dan gangguan terhadap aktivitas harian anak. American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa game ini dapat membuat anak sulit untuk berhenti bermain, bahkan mengganggu kegiatan penting lainnya seperti belajar atau tidur. Para ahli AAP menekankan bahwa banyak game online dirancang untuk membuat anak betah dan terus bermain, sehingga jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan berhenti bermain, marah saat dihentikan, atau lebih memilih game daripada kegiatan lain, perlu adanya batasan waktu layar yang masuk akal.
Tak hanya itu, paparan konten yang tidak sesuai usia juga menjadi perhatian penting. Meskipun sebagian besar game di Roblox ramah anak, terdapat pula game dengan konten kekerasan, horor, dan interaksi romantis. Dengan adanya sistem batasan usia konten, anak di bawah 8 tahun hanya dapat mengakses game dengan konten ringan. Namun, ada kemungkinan anak menggunakan usia palsu untuk mengakses konten yang seharusnya tidak sesuai dengan usia mereka. Oleh karena itu, peran orangtua dalam memantau dan mengatur akun anak sangatlah penting.
Selain itu, risiko interaksi anak dengan orang asing juga perlu diwaspadai. Roblox yang merupakan platform terbuka, memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan siapa saja, termasuk orang dewasa. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya pelecehan atau eksploitasi. Meskipun Roblox memiliki fitur keamanan seperti pembatasan pesan pribadi untuk anak di bawah 13 tahun, keterlibatan orangtua tetap diperlukan dalam mengawasi interaksi anak dalam game. Meskipun sudah ada pengaturan ketat, risiko komunikasi dengan orang asing masih tetap ada.
