Puasa bagi ibu menyusui dapat memberikan berbagai manfaat, namun juga memerlukan perhatian khusus agar tidak berdampak negatif pada kesehatan dan produksi ASI. Salah satu kunci penting adalah memprioritaskan asupan cairan yang cukup selama sahur dan berbuka. Menjaga hidrasi sangat penting untuk menjaga volume ASI, yang dapat menurun akibat dehidrasi. Selain itu, mengonsumsi kalori berkualitas dengan gizi seimbang juga mendukung kelancaran produksi ASI.
Penting untuk menjaga frekuensi menyusui minimal 8–12 kali per hari, termasuk saat malam hari, untuk merangsang refleks let-down dan mencegah penurunan suplai ASI. Manjaga kualitas nutrisi mikro seperti zink, magnesium, dan potasium juga perlu diperhatikan dengan mengonsumsi makanan tinggi mikronutrien. Jika diperlukan, suplementasi vitamin dan mineral dapat dipertimbangkan.
Tanda-tanda dehidrasi dan kelelahan perlu diwaspadai, serta mengawasi pertumbuhan bayi selama ibu berpuasa. Konsultasi medis sebelum berpuasa juga dianjurkan, untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga. Berpuasa saat menyusui membutuhkan keseimbangan antara aspek medis dan nilai spiritual, serta pemahaman terhadap rukhṣah dalam Islam. Dengan perhatian dan persiapan yang tepat, ibu menyusui dapat tetap menjaga kesehatan dan produksi ASI selama menjalani ibadah puasa.
