Migrasi Emas ke Tubuh
Tak hanya berlandaskan alasan agama, beberapa sumber juga mengemukakan klaim akan adanya potensi bahaya medis bagi laki-laki yang menggunakan perhiasan emas, yang kerap dihubungkan dengan konsep “migrasi emas” dan dampak kesehatan lainnya. Berbagai penelitian dan artikel populer menyerukan bahwa atom emas mampu menembus lapisan kulit dan merembes ke dalam aliran darah manusia. Para ahli fisika pun menyimpulkan bahwa atom-emas memiliki kemampuan penembusan ke dalam kulit dan masuk ke dalam peredaran darah manusia.
Jika seorang laki-laki memakai perhiasan emas dalam jumlah dan durasi yang signifikan, atom emas tersebut diduga dapat mengakumulasi dalam darah serta urin melebihi batas aman, dalam suatu proses yang dikenal sebagai “migrasi emas”. Namun, perempuan diyakini tidak akan terkena dampak serupa karena adanya mekanisme alami seperti menstruasi yang membantu tubuh mengeluarkan partikel emas berbahaya. Beberapa sumber juga menyoroti adanya lapisan lemak khusus pada tubuh wanita yang tak dimiliki oleh laki-laki, yang berperan sebagai penghalang agar unsur senyawa atom-emas tidak tembus ke dalam tubuh secara lebih dalam.
Dampak pada Kesuburan Pria
Sejumlah sumber juga mempertanyakan keselamatan pemakaian emas bagi kesehatan reproduksi pria. Senyawa emas yang terdapat dalam tubuh pria disinyalir mampu mempengaruhi sistem reproduksi. Senyawa atom emas yang masuk ke dalam tubuh pun diyakini dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada masalah infertilitas pria, dengan menyebabkan penurunan fungsi testis, produksi sperma yang rendah, dan gangguan motilitas sperma. Bahkan, kerusakan pada DNA sperma juga dianggap sebagai dampak yang mungkin terjadi akibat paparan senyawa emas.
Pengaruh pada Sel Darah dan Sistem Saraf
Berbagai artikel pun menyoroti bahwa penggunaan emas oleh laki-laki berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan pada sel darah. Ketika seorang pria menggunakan emas, jumlah sel darah putih dalam tubuh meningkat, sementara jumlah sel darah merah cenderung menurun. Ketidakseimbangan ini bisa mengakibatkan kondisi anemia pada individu yang bersangkutan. Selain itu, emas juga diklaim memiliki efek negatif pada sistem saraf otak, bahkan berpotensi memicu kejang pada penderita epilepsi.