30.5 C
Jakarta
HomeKesehatanBahaya Beras Oplosan: Picu Kanker dan Rusak Ginjal

Bahaya Beras Oplosan: Picu Kanker dan Rusak Ginjal

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia pada 2002 memberikan tips untuk membedakan beras alami dan beras oplosan melalui pengujian sederhana di rumah. Edukasi tentang ciri fisik beras penting agar konsumen tidak tertipu oleh penampilan premium. Ciri-ciri fisik seperti warna terlalu putih, aroma kimia, dan hasil tes air dan api dapat menjadi indikasi awal. Sri Raharjo juga menyoroti pentingnya sistem pengawasan dan distribusi pangan untuk mencegah kasus beras oplosan. Tanpa intervensi kebijakan yang tegas, kasus serupa akan terus muncul dan merugikan kesehatan publik. Ia mendorong sertifikasi ketat di tingkat distributor, edukasi kepada pedagang dan konsumen, serta penggunaan teknologi pendeteksi cepat di pasar. Sanksi hukum saja tidak cukup, edukasi dan teknologi deteksi harus menjadi bagian dari strategi pengawasan pangan. Sri juga mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih beras yang dikonsumsi sehari-hari. Keamanan pangan dimulai dari rumah tangga, saat kita menentukan apa yang masuk ke dalam tubuh. Memilih beras dari sumber terpercaya, memperhatikan tampilan dan aroma alami, serta mempertimbangkan diversifikasi pangan adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan. Masyarakat dapat memulai dengan membeli beras berlabel standar nasional Indonesia (SNI) dan sesekali mengganti asupan karbohidrat dengan sumber lain seperti umbi-umbian.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer