Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meminta para perwira baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selalu menjadi contoh terbaik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada upacara Sumpah dan Pelantikan 2025 untuk Perwira TNI dan Polri di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu, Presiden Prabowo mendorong para perwira muda untuk menginternalisasi sumpah jabatan yang baru saja mereka ambil, memperlakukannya sebagai komitmen yang sakral untuk melayani bangsa dan rakyat Indonesia.
“Saudara telah bersumpah sumpah yang suci di hadapan Allah Yang Maha Esa dan rakyat Indonesia bahwa saudara akan melayani sebagai perwira TNI dan Polri. Saudara telah menyatakan—dengan sungguh-sungguh dan dengan kesadaran penuh—kesediaan saudara untuk mengorbankan nyawa dan tubuh saudara untuk membela bangsa ini, negara kita, dan rakyat kita,” kata Prabowo. beliau menekankan bahwa sumpah tersebut harus dipahami secara mendalam—bukan sekadar diucapkan sebagai formalitas, tetapi dijalani sebagai manifestasi integritas dan kesiapan untuk berkorban demi kebaikan bangsa.
“Mohon mengambil hati kata-kata yang telah saudara ucapkan. Hari ini, di hadapan rakyat Indonesia dan di hadapan Allah Yang Maha Esa, saudara telah berikrar nyawa dan jiwamu untuk bangsa ini. Saudara, para perwira baru—anak-anak terbaik bangsa—berdiri di hadapan saya sebagai presiden dan sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata, menyatakan bahwa saudara sudah siap untuk mati untuk negara ini,” ujarnya. Presiden mengingatkan para perwira bahwa tanggung jawab besar kini bertumpu pada pundak mereka, termasuk tugas untuk menjaga kedaulatan negara dan keamanan rakyatnya.
“Kedaulatan bangsa, martabat bangsa, dan keselamatan rakyat kini bertumpu pada pundak saudara. Rakyat menanti pelayanan saudara, dedikasi saudara—dan, jika diperlukan, pengorbanan tertinggi saudara,” katanya. Dalam pidatonya, Prabowo juga mengingat kembali perjalanan panjang dan sulit perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan, perjalanan yang ditandai oleh pengorbanan besar.
“Bangsa kita terlahir melalui perjuangan. Kita memenangkan kemerdekaan kita dengan darah, keringat, dan air mata. Dan kita harus siap, karena negara kita pasti akan menghadapi tantangan dan ancaman. Jika kita tidak kuat, kita akan dihancurkan oleh orang lain, kita akan terbelah, dan kita akan dipaksa tunduk pada kepentingan kekuatan asing,” katanya.