Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada Senin, 21 Juli 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari Asta Cita keenam Presiden, yang bertujuan untuk merevitalisasi ekonomi lokal dan menginisiasi pengentasan kemiskinan dari tingkat desa. Menurut Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Presiden, Kopdes Merah Putih adalah salah satu dari tiga strategi inti—disebut sebagai “trisula pengentasan kemiskinan”—yang diperkenalkan dalam pemerintahan Presiden Prabowo. Trisula ini telah diterapkan sejak bulan Juli 2025.
Setiap elemen dari trisula tersebut diwakili oleh program pemerintah yang konkret: Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih. Ketiga inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintahan dalam memberikan perbaikan kesejahteraan yang nyata dan terukur—di luar sekadar simbolis. Program Kopdes Merah Putih diluncurkan melalui Instruksi Presiden No. 9 tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang mulai berlaku pada 27 Maret 2025.
Program ini bertujuan untuk membangun ekonomi nasional dari tingkat desa ke atas, dengan tujuan mengurangi ketimpangan dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan. Tiga belas kementerian dan dua lembaga nasional terlibat dalam implementasinya, bersama-sama dengan gubernur, walikota, bupati, dan kepala desa di seluruh Indonesia. Kemiskinan, demikian program ini mencatat, adalah akar penyebab dari keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan-layanan penting, seperti pendidikan berkualitas, perawatan kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Dengan perluasan Kopdes Merah Putih, operasi peminjaman ilegal, rentenir yang merugikan, dan tengkulak yang memanfaatkan ekonomi pedesaan diharapkan dapat dihilangkan. Inisiatif ini juga memiliki potensi untuk meningkatkan bisnis lokal, memendekkan rantai pasok, dan meningkatkan akses terhadap sumber daya dan layanan utama di daerah pedesaan. Kopdes Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga strategi utama: mendirikan koperasi-koperasi baru, memperluas yang sudah ada, dan merevitalisasi koperasi-koperasi yang performanya rendah.
Kopdes Merah Putih mengadopsi pendekatan inklusif, modern, dan gotong royong. Koperasi ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi pedesaan, meningkatkan ketahanan pangan, dan pada akhirnya mengurangi kemiskinan. Dengan adanya program ini, petani akan mendapat peningkatan kesejahteraan karena koperasi akan membeli produk pertanian secara langsung—tanpa melalui perantara yang mengeksploitasi. Rantai pasok yang lebih pendek diharapkan dapat melemahkan tengkulak dan menurunkan harga bagi konsumen.