Sesak napas adalah gejala yang bisa disebabkan oleh beberapa penyakit seperti infeksi saluran napas akut (ISPA) atau pneumonia. Namun, jika sesak napas muncul tanpa sebab fisik yang jelas, hal tersebut bisa menjadi tanda gangguan psikosomatis. Psikosomatis adalah kondisi di mana seseorang mengalami keluhan fisik tanpa adanya penyebab medis yang signifikan, karena lebih terkait dengan kondisi psikologis individu.
Dalam penjelasannya, dr. Riati Sri Hartini, seorang psikiater dan dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, menjelaskan bahwa psikosomatis dapat melibatkan berbagai organ tubuh tanpa adanya bukti fisik yang jelas melalui pemeriksaan medis. Gangguan tersebut biasanya dipicu oleh kondisi distres seperti masalah keluarga, tekanan pekerjaan, atau ketidaksesuaian dengan lingkungan sekitar.
Gejala yang muncul akibat psikosomatis bisa beragam dan menyerupai penyakit fisik, seperti gejala kecemasan yang membuat seseorang merasakan jantung berdebar, mual, atau nyeri dada. Meskipun setelah pemeriksaan seperti elektrokardiogram (EKG) tidak ditemukan kelainan jantung yang nyata. Selain itu, burnout akibat stres yang berkepanjangan juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
Dengan memahami bahwa gangguan psikosomatis bisa menjadi penyebab sesak napas tanpa sebab medis yang jelas, penting bagi individu untuk mengelola stres dan menyeimbangkan kondisi psikologisnya. Ini dapat dilakukan melalui berbagai tips praktis untuk mengatasi burnout dan menjaga kesejahteraan mental di tengah kesibukan.