29 C
Jakarta
HomeprabowoPrabowo Prioritizes Indonesian Workers in U.S. Tariff Talks

Prabowo Prioritizes Indonesian Workers in U.S. Tariff Talks

Pada hari Rabu (16 Juli), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah dengan hati-hati mempertimbangkan setiap faktor sebelum memasuki negosiasi dengan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif impor dari 32% menjadi 19%. Dia menekankan bahwa tujuan utama selama pembicaraan adalah untuk melindungi kepentingan rakyat Indonesia, terutama para pekerja negara tersebut.

“Kami telah melakukan semua perhitungan. Kami telah melakukan negosiasi. Yang paling penting bagi saya adalah rakyat saya. Saya harus melindungi pekerja kami,” ujar Prabowo kepada wartawan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Prabowo mengatakan Indonesia tetap teguh dalam negosiasi tersebut.

“Kami telah mengambil posisi. Ini adalah penawaran kami—kami tidak bisa memberi lebih. Tetapi yang terpenting adalah pekerja kami tetap dilindungi,” tegasnya.

Presiden juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat, tahan banting, dan siap menghadapi ketidakpastian global, termasuk ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung.

“Saya sangat optimis. Ekonomi kami berada dalam posisi yang kuat. Apapun yang terjadi, kami akan tetap stabil,” katanya.

Mengenai pembicaraan tarif dengan Amerika Serikat, Prabowo menggambarkannya sebagai negosiasi yang sulit namun pada akhirnya produktif. Pemahaman bersama tercapai setelah kedua belah pihak mengakui kepentingan strategis masing-masing.

“Kita mulai memahami prioritas mereka, dan mereka mulai memahami prioritas kita. Itulah cara kita mencapai kesepakatan,” jelasnya.

“Tarif telah dikurangi dari 32% menjadi 19%. Saya terus bernegosiasi—saya katakan kepada [Presiden Amerika Serikat Donald] Trump, yang merupakan seorang negosiator yang cukup keras,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Trump telah mengumumkan bahwa kesepakatan perdagangan telah dicapai dengan Indonesia, yang menegaskan bahwa tarif atas barang-barang Indonesia akan dipotong menjadi 19%.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer