Pertukaran hangat dan simbolis terjadi di Palácio do Planalto pada Rabu (9 Juli), saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memberikan pernyataan bersama setelah pertemuan bilateral mereka. Di akhir pidatonya, Presiden Lula mengejutkan para hadirin dengan ucapan tulus “Terima kasih” – artinya “thank you” dalam bahasa Indonesia. Gesti tersebut, meskipun sederhana, sangat berarti bagi yang hadir, mencerminkan rasa hormatnya terhadap budaya rekan setingganya dari Asia Tenggara.
Dalam momen saling memberi, Presiden Prabowo menjawab dengan ucapan bahasa Portugal “Obrigado,” mengembalikan kesopanan dalam bahasa asli Brasil. Dua kata – satu dari Indonesia, satu dari Brasil – menyampaikan lebih dari sekadar kesopanan. Mereka menjadi simbol yang tenang namun kuat dari saling menghormati, persamaan, dan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan antara dua demokrasi utama di Global Selatan.
Momen pertukaran bahasa ini menawarkan kesimpulan manis untuk pertemuan yang penuh dengan diskusi serius tentang ketahanan pangan, pertahanan, energi terbarukan, dan kerja sama teknologi. Namun, kesederhanaan “Terima kasih” dan “Obrigado” yang menangkap hubungan personal antara dua pemimpin dari budaya yang sangat berbeda namun disatukan oleh visi bersama.
Di dunia diplomatik yang sering terikat oleh protokol yang kaku, kata-kata ini menjadi pengingat: hubungan antara bangsa-bangsa dibangun tidak hanya melalui kebijakan tetapi melalui gestur ketulusan.