26.3 C
Jakarta
HomeLainnyaKemandirian Antariksa dan Tantangan Pendanaan yang Masih Terbatas

Kemandirian Antariksa dan Tantangan Pendanaan yang Masih Terbatas

Kemandirian Antariksa Jadi Pilar Strategis Bagi Indonesia

Di tengah persaingan geopolitik antariksa yang semakin memanas, Indonesia dituntut untuk segera merumuskan strategi nasional yang tidak hanya terfokus pada teknologi, tetapi juga mengutamakan kepentingan jangka panjang bangsa. Hal ini menjadi sorotan dalam diskusi publik yang bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia di Tengah Rivalitas Global” yang diselenggarakan oleh Center for International Relations Studies (CIReS) FISIP UI. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pakar lintas sektor.

Dalam diskusi tersebut, pentingnya kemandirian Indonesia dalam bidang antariksa ditekankan sebagai syarat mutlak untuk kedaulatan dan daya saing bangsa. Indonesia, sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan satelit secara mandiri, kini dihadapkan pada tantangan besar akibat lemahnya tata kelola program antariksa, terbatasnya pendanaan, dan kekurangkonsistenan arah kebijakan pasca integrasi LAPAN ke dalam BRIN. Profesor Djamaluddin, mantan Kepala LAPAN, menjelaskan bahwa Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk bertransformasi dari sekadar pengguna menjadi produsen aktif dalam ekonomi antariksa global.

Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menegaskan bahwa ruang antariksa harus dilihat sebagai domain strategis yang sejajar dengan darat, laut, dan udara. Dalam konteks rivalitas global dan militerisasi orbit, Indonesia tidak bisa lagi bersikap pasif. Ia mendorong untuk membangun kembali Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagai wadah koordinasi lintas sektor. Para pakar juga menyoroti ketergantungan Indonesia pada negara lain dalam hal akses data, teknologi, dan peluncuran satelit.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dr. Dave Laksono, mengakui bahwa penguasaan antariksa menjadi indikator penting bagi kekuatan geopolitik dan ekonomi global. Ia menegaskan pentingnya DPR RI menganggap antariksa sebagai pilar strategis ketahanan nasional dan memperjuangkan RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN). Direktur di Kedeputian Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Yusuf Suryanto, menekankan bahwa kemandirian antarsika memerlukan kerangka pembiayaan yang kuat, kelembagaan yang adaptif, dan strategi lintas sektor yang konsisten.

Jadi, kemandirian antariksa menjadi prasyarat penting bagi ketahanan nasional dan kesejahteraan Indonesia. Diperlukan aksi nyata dan komitmen kuat untuk menyusun strategi antariksa nasional yang komprehensif agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam perlombaan antariksa global. Mimpi untuk menjadi pemain aktif dalam ekonomi antariksa hanya akan menjadi kenyataan jika ada langkah strategis dan tindakan nyata dari bangsa Indonesia.

Sumber: Mendorong Kemandirian Antariksa: Urgensi RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional Di Tengah Persaingan Global
Sumber: Indonesia Di Persimpangan Orbit: Mendesak Strategi Antariksa Nasional Di Tengah Rivalitas Global

Berita Terbaru

Berita Populer