Pada tahun 2025, wisata edukasi semakin populer di tengah perkembangan pendidikan dan teknologi yang pesat. Tidak hanya sebagai aktivitas rekreasi biasa, wisata edukasi kini menjadi sarana pembelajaran kontekstual yang interaktif dan bermakna. Banyak sekolah, lembaga pendidikan, dan keluarga menjadikan paket wisata edukasi sebagai opsi utama dalam mengatur kegiatan luar kelas dan liburan anak-anak.
Wisata edukasi menggabungkan pengalaman rekreasi dengan unsur pembelajaran. Dalam era kurikulum merdeka, di mana pembelajaran berbasis pengalaman nyata digalakkan, anak-anak tidak hanya melihat dan mendengar, tetapi juga mencoba, menyelidiki, dan mempraktikkan langsung materi yang dipelajari. Hal ini membantu membangun karakter, meningkatkan kreativitas, dan melatih kerja sama tim di luar lingkungan kelas.
Tren paket wisata edukasi di tahun 2025 menekankan interaksi langsung dengan alam, penggunaan teknologi seperti AR/VR, penguatan nilai budaya dan sejarah lokal, serta pendidikan karakter berbasis kegiatan kelompok. Sejumlah paket wisata edukasi yang viral di tahun tersebut menarik minat banyak orang tua dan guru, cocok untuk rencana study tour anak-anak dari PAUD hingga SMA.
Paket tersebut dirancang dengan beragam kegiatan yang menarik, seperti wisata agro dan peternakan, kunjungan ke science center dan museum interaktif, jelajah budaya dan sejarah, serta eco camp dan lingkungan. Fasilitas penunjang dalam paket wisata edukasi juga semakin lengkap, termasuk pendamping edukatif bersertifikat, modul pembelajaran interaktif, sertifikat keikutsertaan, transportasi, makanan, dokumentasi kegiatan, dan asuransi kegiatan luar ruang.
Melalui media sosial, banyak orang tua dan guru membagikan pengalaman positif mereka mengenai wisata edukasi, menunjukkan antusiasme anak-anak dan dampak positif pengalaman tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan eksposur destinasi, tetapi juga membuktikan bahwa wisata edukasi bukan sekadar jalan-jalan, melainkan strategi pembelajaran inovatif di era modern.
