Baru-baru ini, tagar “kabur aja dulu” tengah menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di media sosial tetapi juga dalam percakapan sehari-hari. Meskipun awalnya terdengar seperti bualan tentang kelelahan kerja, stagnasi karier, atau tekanan hidup di perkotaan, namun semakin hari semakin banyak orang yang mulai serius mempertimbangkan konsep tersebut. Bukan sekadar sebagai pelarian, namun lebih sebagai alternatif untuk mendapatkan ruang baru, gaya hidup baru, atau sekadar istirahat dari rutinitas yang terasa monotom.
Perubahan dunia yang semakin cepat, memungkinkan seseorang untuk bekerja dari mana saja, melakukan bisnis lintas negara tanpa hambatan, dan menjadikan mobilitas sebagai bagian krusial dalam perencanaan masa depan, menjadi pemicu munculnya pemikiran untuk memiliki pijakan tambahan di luar negeri. Salah satu opsi menarik yang kini banyak dibicarakan di kalangan pengusaha, investor, dan profesional Indonesia adalah Golden Visa Uni Emirat Arab (UEA). Program ini bukan hanya diminati karena prestisenya, namun juga karena mampu menjawab kebutuhan banyak orang yang ingin memperluas horison tanpa kehilangan identitas serta akar budaya.
Golden Visa UEA merupakan izin tinggal selama 10 tahun yang dapat diperpanjang, diperuntukkan bagi investor, pengusaha, dan profesional tanpa memerlukan sponsor lokal. Program ini dirancang untuk individu global yang tengah menjalankan bisnis internasional, membangun karier di tingkat internasional, atau merencanakan masa depan keluarga di panggung global. Bagi warga Indonesia, langkah awal untuk memperolehnya adalah dengan melakukan investasi properti senilai minimal AED 2 juta. Bersama Aldar Properties, investasi ini tidak hanya berkaitan dengan kepemilikan properti, tetapi juga membuka pintu pada gaya hidup dan struktur masa depan yang kokoh.
Keunggulan dari Golden Visa lainnya adalah tidak mewajibkan pemegang visa untuk tinggal penuh waktu di UEA. Cukup dengan satu hari kehadiran di UEA untuk proses registrasi visa, seseorang sudah bisa menikmati hak tinggal selama 10 tahun tanpa hambatan. Hal ini memberi keleluasaan bagi para pengusaha yang aktif di Asia, investor yang ingin melakukan diversifikasi, atau pun keluarga yang ingin memiliki pijakan kedua tanpa harus meninggalkan tanah air.
Nick Marshall, seorang tokoh kunci dalam layanan keuangan internasional dan perencanaan lintas batas, mengemukakan bahwa Golden Visa merupakan alat ideal bagi mereka yang menginginkan perlindungan aset, mobilitas, dan ekspansi bisnis ke wilayah Timur Tengah. Marshall, yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam membantu warga Indonesia dan Asia Tenggara, menyatakan bahwa program ini memberikan peluang bagi klien-kliennya untuk berkembang tanpa harus kehilangan identitas budaya mereka. Dengan adanya tim advisory khusus di Indonesia, proses pengajuan visa menjadi lebih mudah mulai dari pemilihan properti hingga penerbitan visa.
Dengan demikian, Golden Visa Uni Emirat Arab (UEA) menjadi sebuah kesempatan emas bagi individu yang ingin memperluas jaringan bisnis internasional, mengelola aset secara global, atau merencanakan masa depan yang lebih berkelanjutan tanpa meninggalkan akar budaya mereka.
Source: VIVA.