Iwan Setiawan Lukminto, yang dikenal sebagai arsitek kesuksesan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), kini menjadi sorotan publik setelah ditangkap oleh Kejaksaan Agung. Penangkapan terkait dugaan korupsi dalam pemberian kredit bank kepada PT Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Iwan, putra dari pendiri Sritex, Lukminto, memulai karirnya di perusahaan tersebut pada tahun 1997 sebagai Asisten Direktur, kemudian naik jabatan menjadi Wakil Direktur Utama pada tahun 1999. Ia kemudian menjadi Direktur Utama hingga tahun 2023 sebelum beralih menjadi Komisaris Utama Sritex Group hingga 2025.
PT Sritex, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013, telah memperluas pasar domestiknya dan menjadi pemasok seragam militer terbesar di dunia. Selain itu, perusahaan juga telah sukses mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk memproduksi masker dalam jumlah besar selama pandemi. Meskipun Sritex memiliki anak perusahaan, perjalanan karier Iwan mulai menurun setelah ditangkap terkait kasus korupsi yang merugikan keuangan negara.
Meskipun kariernya di dunia bisnis dan organisasi diakui secara internasional, Iwan Setiawan Lukminto kini harus menghadapi permasalahan hukum yang melibatkan dirinya sebagai mantan Direktur Utama PT Sritex. Meskipun Sritex telah dinyatakan pailit dan menghentikan operasinya, kasus korupsi yang menjerat perusahaan dan Iwan menjadi fokus penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung. Selain itu, kredit yang diberikan oleh bank negara kepada Sritex dianggap melanggar standar operasional prosedur bank, sehingga menimbulkan potensi kerugian negara.