Gangguan Bipolar (GB) dan Skizofrenia adalah dua kondisi kesehatan mental serius yang sering kali disalahpahami. Meskipun keduanya memengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku, perbedaan mendasar antara keduanya perlu dipahami dengan baik. Perbedaan ini sangat penting terutama dalam proses mendiagnosis dan merawat, terutama pada anak-anak dan remaja di mana gejala mungkin tidak begitu terlihat. Kesalahpahaman terhadap perbedaan ini bisa memiliki konsekuensi fatal, seperti penundaan dalam penanganan yang tepat dan berdampak buruk pada kualitas hidup penderita.
Skizofrenia, merupakan gangguan mental kronis yang mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku individu. Faktor risikonya sangat kompleks, tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik namun juga oleh faktor lingkungan dan perkembangan otak. Komplikasi selama kehamilan dan saat bayi lahir juga dapat meningkatkan risiko terkena Skizofrenia. Hal ini termasuk bayi yang mengalami kesulitan saat lahir atau kekurangan oksigen, yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami Skizofrenia. Selain itu, kelainan struktur otak yang berkaitan dengan perkembangan otak juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena Skizofrenia. Selain faktor-faktor tersebut, lingkungan seperti stres, trauma, dan paparan zat tertentu juga dapat memicu timbulnya gangguan Skizofrenia.