Anak yang sering mengalami serangan asma memerlukan perhatian khusus dari orangtua dalam mengidentifikasi dan menghindari pencetusnya. Menurut dokter spesialis anak konsultan Wahyuni Indrawati, mengidentifikasi pemicu asma bisa menjadi langkah awal yang penting untuk mengelola kondisi tersebut. Pemicu asma bisa bermacam-macam, mulai dari asap rokok, debu, asap dapur, hingga binatang berbulu atau sarang tungau debu di dalam rumah.
Selain menghindari pemicu asma, penting juga untuk memastikan anak menghindari alergen seperti cokelat, makanan berpengawet, atau makanan dingin yang mengandung MSG. Langkah mitigasi ini bisa membantu mengurangi gejala asma yang mungkin sering muncul. Dokter juga dapat melakukan pengendalian serta identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan alergi lain yang mungkin dialami anak selain alergi yang menyebabkan asma.
Meskipun asma bisa terjadi akibat faktor genetik yang mewariskan penyakit alergi seperti alergi debu atau makanan, gejala asma tetap bisa dikendalikan secara medis. Meskipun tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, upaya medis yang tepat dapat membantu anak-anak dengan asma tetap beraktivitas dan tumbuh kembang seperti anak-anak pada umumnya.