Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengapresiasi usaha pemerintah dalam membangun infrastruktur sebagai dukungan untuk program pembangunan nasional. Meski begitu, ia menyoroti perlunya evaluasi terhadap sejumlah proyek strategis nasional yang telah dimulai sejak pemerintahan sebelumnya karena terdapat beberapa kekurangan dalam perencanaan awal pembangunan tersebut.
Bambang Haryo menyoroti tiga proyek utama yakni Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Meski diharapkan dapat meningkatkan konektivitas industri serta logistik, namun hingga saat ini dinilai belum berjalan secara optimal.
Berbicara mengenai Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Bambang Haryo mengungkapkan bahwa pada kunjungan terakhirnya ke lokasi pembangunan, ia belum melihat adanya industri yang beroperasi di sana. Bahkan, infrastruktur dasarnya pun belum diselesaikan, padahal proyeksi pembangunannya seharusnya sudah selesai pada tahun 2024.
Selain itu, ia juga mempertanyakan integrasi antara Kawasan Industri Subang Smartpolitan dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Menurutnya, jarak yang cukup jauh antara ketiga proyek tersebut tidak efektif dalam mendukung efisiensi biaya logistik.
Dalam hal Pelabuhan Patimban, Bambang Haryo juga menyoroti ketidaksiapan pelabuhan tersebut dalam melayani kebutuhan industri peti kemas. Hingga saat ini, pelabuhan tersebut belum memiliki crane sebagai alat utama dalam kegiatan bongkar muat peti kemas.
Terakhir, Bambang Haryo mengingatkan pentingnya evaluasi mendalam terhadap proyek-proyek strategis nasional seperti Pelabuhan Patimban dan Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Meskipun merupakan proyek warisan pemerintahan sebelumnya, ia mendorong percepatan pembangunan guna memastikan manfaatnya bagi industri dan ekonomi nasional.